Bisnis dan Etika
Bisnis jangan dicampuradukkan dengan etika. Inilah ungkapan-ungkapan
menurut De George yang disebut sebagai Mitos Bisnis Amoral. Mitos ini
mengungkapkan suatu keyakinan bahwa antara bisnis dan moralitas atau etika tidak
ada hubungannya sama sekali. Keduanya adalah dua bidang yang terpisah satu sama
lain. Bisnis hanya bisa dinilai dengan kategori dan norma-norma bisnis, bukan
dengan kategori dan norma etika.
Menurut mitos ini, tujuan dari bisnis adalah mendatangkan keuntungan
sebesar-besarnya, tanpa mengindahkan etika dan moral. Aturan yang dipakai dalam
bisnis berbeda dengan aturan dalam kehidupan sosial.
2. Keutamaannya etika bisnis
Etika sebagai filsafat moral tidak langsung memberi perintah konkret sebagai pegangan siap pakai.
Etika sebagai sebuah ilmu yang terutama menitikberatkan refleksi kritis dan
rasional.
Manfaat etika
bisnis antara lain :
1 - Jika
jujur dalam berbisnis, maka bisnisnya akan maju
2 - Timbulnya
kepercayaan
3 - Kemajuan
terjaga, jika perilaku etis terjaga
4 - Perolehan
laba akan meningkat
5 - Bisnis
akan terjaga eksistensi dan kesinambungannya
3. Sasaran dan lingkup etika bisnis
·
Orang yang menanam uang atau investor
menginginkan manajemen dapat mengelola perusahaan secara berhasil, sehingga
dapat menghasilkan keuntungan bagi mereka.
·
Konsumen menginginkan agar perusahaan
menghasilkan produk bermutu yang dapat dipercaya dan dengan harga yang layak.
·
Para karyawan menginginkan agar perusahaan mampu
membayar balas jasa yang layak bagi kehidupan mereka, memberi kesempatan naik
pangkat atau promosi jabatan.
·
Pihak kreditur mengharapkan agar semua hutang
perusahaan dapat dibayar tepat pada waktunya dan membuat laporan keuangan yang
dapat dipercaya dan dibuat secara teratur.
·
Pihak pesaing mengharapkan agar dalam persaingan
dilakukan secara baik, tidak merugikan dan menghancurkan pihak lain.
4. Prinsip-prinsip etika bisnis
Orang-orang bisnis
diharapkan bertindak secara etis dalam berbagai aktivitasnya di masyarakat. Harus ada etik
dalam menggunakan sumber daya yang terbatas di masyarakat, apa akibat dari pemakaian sumber
daya tersebut dan apa akibat dari proses produksi yang dilakukan.
Etika bisnis menyangkut
usaha membangun kepercayaan antara masyarakat dengan perusahaan,dan ini merupakan
elemen sangat penting buat suksesnya suatu bisnis dalam jangka panjang.
Jadi prinsipnya seorang
wirausaha lebih baik merugi daripada melakukan perbuatan tidak terpuji.
Menjaga etika adalah suatu
hal yang sangat penting untuk melindungi reputasi perusahaan. Masalah etika ini
selalu dihadapi
oleh para manajer dalam keseharian kegiatan bisnis, namun harus dijaga terus menerus, sebab
reputasi sebuah perusahaan yang etis tidak dibentuk dalam waktu pendek tapi akan terbentuk dalam
jangka panjang. Dan ini merupakan aset tak ternilai sebagai good will bagi sebuah
perusahaan.
5. Prinsip utama etika bisnis
1. 1. Otonomi
Sikap dan kemampuan
manusia untuk mengambil keputusan
2. Kejujuran
Kejujuran
dalam memenuhi syarat-syarat perjanjian, kejujuran dalam penawaran barang dan
jasa dengan mutu dan harga yang sebanding, kejujuran dalam hubungan kerja
intern.
3. Keadilan
Memperlakukan
setiap orang sesuai dengan haknya masing-masing, baik dalam relasi eksternal
maupun internal perusahaan.
1. 4.
Saling menguntungkan
Bisnis dijalankan sedemikian rupa
agar semua pihak menikmati keuntungan.
5. Integritas moral
Tuntutan internal
dalam diri pelaku bisnis.
6. Etos kerja
Etos Kerja
sebenarnya istilah populer untuk “selera bekerja” yang terdiri dari :
- Semangat
(spirit)
- Self esteem
(harga diri)
- Trust
(keyakinan)
Beberapa
prinsip etos kerja :
•
Kerja adalah Rahmat
•
Kerja adalah Amanah
•
Kerja adalah Panggilan
•
Kerja adalah Aktualisasi
•
Kerja adalah Ibadah
•
Kerja adalah Seni
•
Kerja adalah Kehormatan
•
Kerja adalah Pelayanan
7. Realisasi Moral Bisnis
Etika merupakan ilmu tentang norma-norma, nilai-nilai dan ajaran moral,
sedangkan moral adalah rumusan sistematik terhadap anggapan-anggapan tentang
apa yang bernilai serta kewajiban-kewajiban manusia.
Untuk menjadi masyarakat abad ke-21, ada dua agenda yang harus kita lakukan.
Pertama, mencari strategi penyebaran tindakan etis agar etika bisnis menjadi konsensus
nasional. Kedua, merekayasa budaya etika bisnis Indonesia, yang mencakup kepentingan
pengusaha, konsumen, pengguna jasa, pekerja, dan lingkungan demi masa depan
yang cerah.
Bisnis tidak bisa dinilai berdasarkan tolok ukur etika moralitas,
karena pertimbangan-pertimbangan moral dan etika tidak tepat untuk bisnis. Dengan
demikian, etika bisnis perlu berperan sebagai mitos baru bukan sekedar
rambu-rambu moralitas.
8. Pendekatan-pendekatan Stockholder
Perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas dan terutama yang akan
atau telah "go public" haruslah menjaga pemberian informasi yang baik
dan jujur dari bisnisnya kepada para investor atau calon investornya. Informasi
yang tidak jujur akan menjerumuskan untuk mengambil keputusan yang keliru.
Dalam hal ini perlu mendapat perhatian yang serius
karena dewasa ini di Indonesia sedang mengalami lonjakan kegiatan pasar modal.
Banyak permintaan dari para pengusaha yang ingin menjadi emiten yang akan
menjual sahamnya (mengemisi sahamnya) kepada masyarakat. Di pihak lain
masyarakat juga sangat berkeinginan untuk menanamkan uangnya dalam bentuk
pembelian saham ataupun surat-surat berharga yang lain yang diemisi oleh
perusahaan di pasar modal. Oleh karena itu masyarakat calon pemodal yang ingin
membeli saham haruslah diberikan informasi secara lengkap dan benar mengenai prospek
perusahaan yang go public tersebut. Janganlah sampai terjadi adanya manipulasi
atau penipuan terhadap informsi atas hal ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar